Oct 22, 2012

" Pergilah kenangan "

~ Jelang senja
kuhirup secangkir aroma
beralas daun-daun berguguran
kubelek helaian-helaian lama
buat terakhir kalinya
untuk kubakar dalam nyala rahsia
akan buang debu-debu tersisa
ke sungai Gangga
pergilah kenangan
yang menghantui jiwa.~

~ Rusie ~
" Kucari cerah "

~ Kucari cerah di kaki mentari
namun mendung masih menudung
menutup ruang permai yang kunanti
engkau kebahagiaan, hadirlah
jemputlah aku ke alam tenang
agar sama-sama sirna ke ruang impian
milik indah yang kita damba-dambakan.~

~ Rusie ~

" Hangatkan" 

 ~ Hujan malam mengundang kedinginan
kucari gebar kerinduan
untuk menyelimuti gigilku sepanjang malam
agar hangat terus kurasa

hingga pagi menjemput cahaya.~

~ Rusie ~



" Kudiusik sepi malam " 

 ~ Kudiusik sepi malam
ghairah sunyi
menyelinap ruang jiwa
aku tewas dalam gulita

dan pasti lelapku nanti
dalam kepasrahan
untuk satu kerinduan
yang tiada berhaluan.~

~ Rusie ~

 
Photo: " Kudiusik sepi malam "

~ Kudiusik sepi malam
ghairah sunyi
menyelinap ruang jiwa
aku tewas dalam gulita
dan pasti lelapku nanti
dalam kepasrahan
untuk satu kerinduan
yang tiada berhaluan.~

~ Rusie ~

" Tiada termampu "

~ Kita hanya mampu membisu
bila diajar meneka
walau di dalam hati
terhimpun seribu pertanyaan
tentang masa depan
tentang arus kehidupan
yang harus ditempuh
selagi hayat dikandung badan
selagi tersisa usia
masih diberi Tuhan.~

~ Rusie ~
" Aku bukan sesiapa "

 ~ Kulayarkan bahasa
di lautan kata-kata
dalam pejam ini,
gelora yang melanda nanti
adalah kocakan jiwa
yang masih bermain teka-teki
tentang keupayaan diri
dalam menongkah arus bicara
yang tidak sehebat pujangga
dan juga penyair dunia.

Dan aku sedar aku siapa
hanya sang pencoret bicara
yang tidak punya apa-apa.~

~ Rusie ~

" Dingin Malam " 

 ~ Malam
diselimuti dingin hujan
mengundang tangis gelombang
mendung menghalang cahaya

sepi tertutup
dalam debar rahsia.~

~ Rusie ~


" Kupetik Bintang "

~ Dalam getar jemari ini
kupetik bintang nun jauh
untuk kulempar
pada malam-malam yang sunyi
agar terbias percik cahaya
dalam debar gulita.~

~ Rusie ~

Oct 17, 2012

" Ruang Lama "

~ Tiada bahasa
yang dapat hamba persembah
kepada Sang Dewa

dipekat gumpalan awan
ditenang lautan hitam
yang pernah
menenggelamkan sejuta kenangan
namun, terimalah secebis cahaya
dari ruang lama
ruang yang sentiasa menerima.

..Rusie..

" Lumrah "
~ Aku terusik dalam alun gemersik
suara-suara camar berkicauan
sambil menatap hamparan langit berbicara

tentang hidup yang penuh suka duka
bak cerah didatangi mendung dan hujan
alam terpaksa terima dalam tangis dan tawa
harapan bumi tidak pernah sempurna
ada nyaman rata
ada resah-resah gunung menghiba
lumrah ini akan berkekalan
selagi hayat panjang.~

~ Rusie ~
" Kutelan Tangis "
~ Kutelan tangis
dalam sebak airmata
mentari menyangka aku bahagia
hingga jelang malam tiba
sedang sebuah rasa
menahan pedih dicalar-calar
luka yang dalam
terus kupendam
walau mengundang seribu seksa
kutunggu masa
untuk tersungkur di pusara
jika itulah takdir
untukku yang bernama
pengemis cinta.~

~ Rusie ~

" Mawar Terbiar "

Photo

" Sehelai Tangis "

Photo

" Desa Cinta "

Photo
" Pahit Manis "
~ Telah kucuba telan pahitnya rasa
telah alami demam kecewa
berulang-ulang
tanpa belas kesihan
tidak mampu lagi
untuk kumamah pahitnya takdir
kumuntahkan perit
ke lembah nun jauh
kuingin mencari manisnya hidup
atas sisa-sisa hayat yang berbaki
dengan seorang insan
...yang bernama lelaki sejati.~

~ Rusie ~

" Jalan Kenangan "

Photo
" Dugaan Apakah?"
~ Dugaan apakah
yang sedang melanda
dayaku lemah terugah
semangatku rebah
seribu janji yang terukir
terpadam dalam hirisan luka
kuberjalan tanpa arah
membawa cebisan hati nan parah.~

~ Rusie ~

" Tanpamu "

Photo
" Kuingin..."

~ Ingin kumelihat
jernih air sungai yang mengalir
hempasan ombak
yang membadai perlahan
senyum riang mentari
kicauan merdu suara unggas
deru dingin bayu
titisan jernih embun
ingin aku berada di puncak bahagia
hanya untuk ketenangan jiwa.~

~ Rusie ~

Oct 13, 2012


" Terkurung "
 
~ Sekian lama
aku diduga sekepul asap hitam
terseksa dalam mencari bebayang
untuk meredah ke satu arah
dari imbasan mimpi ke mimpi
meraung dan meminta
tiada siapa mendengarnya.

Tangisan ini kian kering
tiada mampu bersuara
bertabah seadanya
menanti untuk tersua ke jalan pilihan
namun terus terkurung kejam
tiada tangan menghulur simpati
kuakan bertabah jika kuterus diuji.~

~ Rusie ~

" Bersatu Dimadah Pujangga "

~ Bermula dengan kiriman madah pujangga
kita mula bersatu di dalam rasa
yang membenihkan cinta
membuahkan rindu yang membara
kusayang kanda
walau masih jauh di mata...~

~ Rusie ~

" Retak Menanti belah "

~ Bukan lagi,
di persimpangan dilema
sudah dititik noktah
kau ucapkanlah
akan aku melangkah
akan aku pilih arah.

Andai takdir ini
cuma berakhir di sini
aku pasrah
kerana sakit hatiku
sudah terlalu parah
umpama " retak menanti belah".~

~ Rusie ~

" Apa Diharap.."

~ Apa diharap pada kasih
yang hadir di dalam angan
umpama mencurah air ke daun keladi
dan terus hilang.

Apa diharap pada cinta
yang tidak kesampaian
mencurah airmata hampa
merajuk hati
tiada siapa yang endahkan.

Apa diharap pada hidup berduaan
jika umpama terjun ke lubang api
terbakar meranalah badan.~

~ Rusie ~

" Suram Malam "

" Selamat Malam "

" Sekuntum Wangian "

Oct 8, 2012

" Ke Garisan Terakhir"

" Menahan seksaan "
 
~ Sekian lama
kubiarkan gelora ini
bergelumangan di jiwa

sakitnya tiada tertahan-tahan
pedihnya menikam-nikam
esak tangisku ditertawakan
aku hanya bisa menahan
keganasan merobek rakus perasaan
menguji tahap iman dan kesabaran
membekaskan calar rasaku
mohon aku dari Tuhan
agar perit ini dibebaskan.~

~ Rusie ~


" Aku Redha "

~ Aku redha
akan aku pasrah dengan ketentuan Tuhan
jika setakat ini sahaja
perhubungan ini bisa bertahan
tidak sesekali akan aku kesalkan.

~ Rusie ~




" Sampai Bila?"

~ Sampai bila kita akan terus bercerita
tentang sejarah percintaan
yang tidak pernah menjadi kenyataan

adakah kita akan terus memendam
dalam gundah kegagalan
atau untuk satu kesempurnaan berkasih sayang
yang tidak pernah kesampaian ( ? )~

~ Rusie ~

"Malam Celaru"

~ Terderailah bibit-bibit keheningan malam
dalam sayup suara-suara kecundang
mengheret sepi menyelimuti

membalut sekitar ruang kosong
bersama-sama sangsi dan keliru
menguasai celaru buntu.~

~ Rusie ~

Oct 7, 2012

" Kau Marakkan Api Kebencian "
~ Kepingan hatiku telah hancur
telah kau bakar segala harapan
telah kau cincang segala impian
telah hangus rentung segala kata kemanisan
kau lumat leburkan segala yang tercipta
sayang telah bertukar benci
cinta tidak mungkin akan wujud dalam diri
kau syaitan berupa manusia
hanya itu yang bisa kuperkata
nyahlah kau dari hati dan jiwa!~

~ Rusie ~
Photo: " Kau Marakkan Api Kebencian "
 
~ Kepingan hatiku telah hancur
 telah kau bakar segala harapan
 telah kau cincang segala impian
 telah hangus rentung segala kata kemanisan
 kau lumat leburkan segala yang tercipta
 sayang telah bertukar benci
 cinta tidak mungkin akan wujud dalam diri
 kau syaitan berupa manusia
 hanya itu yang bisa kuperkata
 nyahlah kau dari hati dan jiwa!~
 
~ Rusie ~

Oct 5, 2012

" Bagaimana?"

~ Bagaimana?
hendak kupadamkan resah ini kasih
kerana jiwa semakin dibakar rindu
bayangan sedang membara rasa
selagi dikau dan aku
belum bersua mesra.~

~ Rusie ~
" Menggarap rasa "

~ Menggarap rasa dalam bicara
kadangkala cuma satu tekaan
tertumpah dalam nasib persoalan
tidak terjawap oleh satu kenyataan
terus menjadi teka teki
dalam sejuta pertanyaan
umpama meraba
dalam gelapnya malam.~

~ Rusie ~
Photo: " Menggarap rasa "

~ Menggarap rasa dalam bicara
kadangkala cuma satu tekaan
tertumpah dalam nasib persoalan
tidak terjawap oleh satu kenyataan
terus menjadi teka teki
dalam sejuta pertanyaan
umpama meraba 
dalam gelapnya malam.~

~ Rusie ~

Oct 4, 2012

" Warkah Cinta-Mu "

~ Akulah jiwa merindu
ketika malam menggantung
tangan kutadah ke langit
berjuntaian butiran tasbih
meniup suara batin
memohon seribu ampun
sesudah menelaah warkah cinta-MU.~

~ Rusie ~


" Melalui Cermin Kaca Jendela "
 
~ Melalui cermin kaca jendela
aku memandang gerak hidup
mengejar rerama yang berlegar
atas kuntumkuntum bunga yang harum
menyaksi waktu semakin tua
siang berganti senja
dalam kesendirian
sebagai seorang hamba.~

~ Rusie ~

Oct 3, 2012

" Liku Hayat "
 
~ Jika jalan ini berliku
kau tunjukkanlah lurusnya
kerana hayat ini
cuma ingin menuju ke arah satu cinta
yang memberi seribu sinar cahaya
dan di situ jua adalah penghujung usia
untuk kita tamatkan bersama.~

~ Rusie ~
 
" Nama Purba"

~ Akan kutulis nama purbaku

"Selendang Hitam"
sewaktu dakwatku
tersimbah ke tujuh lautan maya
ketika mata batinku
tercucuk serpihan kaca cakerawala.

Aku tidak gentar

memanjat tiang khayal
walau serpihan cahaya bergelombang
membadai menapis hujan halilintar
kerana nyata masih tersengkang
untuk dijangkau.~

~ Rusie ~




" Terkepung..."

~ Tak ingin kuterkepung

bak air dilingkungan gunung
indah nian dipandang
menahan gelisah sepi

malam dan siang.

Bebaskanlah...~

 

~ Rusie ~
" Saat Daku Diam..."

~ Nanti,
bila siangku mentari muram
dan rembulan malamku suram
itulah tandanya
bahawa ada satu rindu
yang maha dalam
terpaksa kupendam
mengertilah duhai tuan.~

~ Rusie ~
 
" Sang Kumbang Durjana..."

~ Kau Sang Kumbang durjana,
kau pandanglah
ke arah bungabunga berkembang
kau bilanglah pada setiap kuntuman
tentang manis harumnya
tentang wangian kembangnya
kau sering berbicara di dalam pura
setelah kau hisap madu
kau perkenalkan erti hampa.~

~ Rusie ~
 
" Selamat Malam..."

~ Puisiku mengundang lesu
bicara tidak lagi menusuk kalbu
lena beransur menjemput rindu
untuk segera ke perbaringan
yang hanya berteman
sang cengkerik malam.~

~ Rusie ~

" Di Sisi Cinta "

" Terbakar Dalam Memendam..."

~ Seperti lilin
yang menyala
tidak dianggap penerang
akhirnya sendirian
terbiar padam.~

~ Rusie ~

" Kulihat Resah "